GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran
(goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang
berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya
letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat
dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
Gempa bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang
terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
- Mengapa Terjadi Gempa Bumi
Gempa bumi yang hebat umumnya disebabkan oleh proses tektonik, yang terjadi karena pergerakan lempeng kerak bumi. Para ilmuwan berpendapat bahwa lempeng samudera yang mengapung pada lapisan yang bersifat padat tetapi sangat panas, mengalir secara perlahan, seperti cairan dengan viskositas (kekentalan) tinggi. Pada saat lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua, terjadi gesekan yang menghambat proses penyusupan. Perlambatan gerak penyusupan menyebakan adanya akumulasi energi di zona subduksi dan zona patahan, akibatnya akan terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Apabila batas elastisitas batuan terlampaui akibat tekanan, tarikan, dan geseran, maka akan terjadi pensesaran batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba yang menyebar ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi atau gelombang seismik. Pada zona patahan, getaran gempa bumi dapat terjadi akibat gerak relative naik yang disebut patahan (sesar) naik, gerak relative turun (patahan/sesar turun) dan gerak relative geser (patah/sesar geser).
Penyebab lain memungkinkan
terjadinya gempa bumi yaitu terjadi runtuhan pada atap-atap gua atau terowongan
di daerah pertambangan. Gempa semacam ini disebut gempa runtuhan. Intensitas
gempanya tidak begitu kuat dan hanya terasa di daerah sekitar runtuhan.
Gempa bumi juga disebabkan
karena bergeser dan terpisahnya lapisan-lapisan yang terdapat dalam kerak bumi.
Yang kedua, karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Letusan
yang dahsyat tersebut juga selain menyebabkan goncangan yang kuat juga sering
menyebabkan adanya gelombang ombak yang sangat tinggi di lautan yang terkenal
dengan nama gelombang “Tsunami”.
- Tipe Gempa Bumi
1. Gempa Tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik. Jadi gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik.
2. Gempa Vulkanik jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Ketika gunung berapi meletus maka getaran dan goncangan letusannya bisa terasa sampai dengan sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di Indonesia pernah terjadi letusan gunung berapi yang sangat dahsyat pada tahun 1883 yaitu meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Jawa Barat. Letusan ini menyebabkan goncangan dan bunyi yang terdengar sampai sejauh 5000 Km. Letusan tersebut juga menyebabkan adanya gelombang pasang “Tsunami” setinggi 36 meter di lautan dan letusan ini memakan korban jiwa sekitar 36.000 orang.
- Sejarah Gempa Bumi Besar Pada Abad ke-20 dan 21
·
6 Maret 2007 – Gempa bumi tektonik mengguncang provinsiSumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas.
·
27 Mei 2006 – Gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.
Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States
Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang
tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
·
8 Oktober 2005 – Gempa bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang
tewas.
·
26 Desember 2004 – Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan
gelombang tsunami di samudera Hindia.
·
26 Desember 2003 – Gempa bumi kuat di
Bam, barat daya Iranberukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000
orang tewas.
·
1 Mei 2002 – Di utara Afghanistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari
1.000 orang mati.
·
6 Januari 2001 – India, berukuran 7,9 pada skala
Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai
13.000 orang.
·
30 Mei 1998 – Di utara Afghanistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar
5.000 orang tewas.
·
30 September 1993 – Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada
skala Richter dan menewaskan 1.000 orang.
·
7 Desember 1988 – Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000
kematian.
·
19 September 1985 – Di Mexico Tengah dan berukuran
8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.
·
16 September 1978 – Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala
Richter dan menyebabkan 25.000 kematian.
·
28 Juli 1976 – Tangshan, China, berukuran 7,8 pada skala
Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
·
29 Februari 1960 – Di barat daya pesisir
pantai Atlantik diMaghribi pada ukuran 5,7 skala
Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota
Agadir.
16-9-1978: Gempa Dahsyat, Kota di Iran
Liputan6.com, Tabas - Pada
16 September 1978 pukul 19.38, gempa dengan kekuatan 7,7 skala Ritcher (SR)
mengguncang Kota Tabas, wilayah tenggara Iran. Lindu yang mengguncang selama 3 menit berakibat fatal.
Kota yang terletak 965 km dari ibukota Teheran rata dengan tanah, 40 desa dalam
radius 48 kilometer dari pusat gempa hancur lebur.
Guncangan dahsyat membuat dinding-dinding rumah yang
terbuat dari lumpur ambruk. Sekitar 85 persen dari penduduk Tabas--atau 11.000
dari 13.000 orang -- tewas. Ditambah korban dari wilayah lain, total nyawa yang
terenggut dalam musibah itu mencapai lebih dari 20 ribu orang. Ribuan lainnya
luka-luka.
Tabas-e-Golshan, oasis di padang pasir tersebut hancur
lebur. Seorang saksi mata mengisahkan situasi yang terjadi di hari nahas itu.
"Satu hentakan besar, kota pun berubah menjadi kuburan massal. Ribuan
jenazah bergelimpangan, puing-puing di sana sini, sementara ratusan orang yang
selamat tak berdaya," kata dia, seperti dikabarkan BBC. Dilaporkan,
semua dokter di kota itu tewas. Tak ada yang selamat untuk merawat para korban.
Lebih dari 700 tentara dikerahkan, pun dengan petugas medis dan gawat darurat.
Obat dan makanan diterbangkan ke Tabas. Saluran air dan listrik terputus,
juga sambungan telepon. Air diangkut dari Mashad, kota tetangga yang jauhnya 9
jam mengemudi.
Penduduk lokal yang frustasi dan berduka mencoba
mengevakuasi jenazah yang tertimbun puing-puing selama beberapa hari untuk
dimakamkan. Namun, petugas medis mengingatkan, ada ancaman penyakit dan infeksi
dari mayat-mayat itu. Shah Iran Mohammed Reza Pahlavi ketika itu menetapkan
hari berkabung selama tiga hari.
Gempa tersebut bukanlah yang kali pertama di Iran.
Sebelumnya Negeri Persia juga diguncang gempa besar berkekuatan 7,1 SR pada 1
September 1962, hingga mengakibatkan 10 ribu orang tewas. Sementara, pada 16
September 1920 terjadi peristiwa pengeboman di Kawasan Wall Street, Distrik
Finansial, New York, Amerika Serikat. Aksi terorisme itu menyebabkan 38 orang
tewas dan 400 orang lainnya terluka. Tragedi tersebut terjadi Kamis pukul
12.01. Ledakan berasal kereta kuda (wagon) yang berisi 45 kg dinamit dan 230 kg
serpihan besi. Diledakkan dengan detonator.
Belum diketahui persis siapa yang bertanggung jawab atas
teror tersebut. Namun, para penyelidik dan sejarawan yakin, kelompok anarkis
dari Italia, Galleanists -- yang bertanggung jawab atas serangkaian pemboman
tahun sebelumnya -- sebagai pelakunya. (Ein)
Gempa Bumi dan Tanah Longsor di Iran 1990
Gempa bumi dan tanah longsor, provinsi Zanjan dan Gilan, Iran
Barat Laut, 21 Juni 1990 = 50.000 orang tewas. Gempa bumi yang menghancurkan
ini berkekuatan 7,3-7,7 skala Richter di barat laut Iran pada tahun 1990. Gempa
bumi ini adalah yang terburuk yang pernah menghantam daerah Laut Kaspia sebagai
pusat gempa.
Iran barat laut terletak di
jalur yang terkena energi dari tabrakan dua lempeng. Tektonik Arab dan Eurasia
mengakibatkan sering terjadinya gempa bumi yang sering kali sangat
menghancurkan. Paling tidak 300 desa telah rusak pada gempa bumi ini. Dengan
nilai kerusakan $7 juta. Selain 50.000 orang tewas, lebih dari 60.000 orang
luka-luka, dan setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.
DAFTAR PUSTAKA
http://pusatstudigempa.blogspot.co.id/2011/05/mengenai-gempa-bumi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar